Minggu, 17 Desember 2017

TERJEMAHAN DAN I’RAB KITAB AWAMEL VERSI DAYAH ACEH BAHAGIAN (NA’U) KESEMBILAN






وَ النَّوْعُ  التَّاسِعُ  كَلِمَاتٍ  تُسَمَّى أَسْمَاءَ  الْأَفْعَالِ  بَعْضُهَا  تَرْفَعُ  وَ بَعْضُهَا  تَنْصِبُ  وَهِيَ تِسْعُ كَلِمَاتٍ

Terjemahan :
Dan (bermula) bagian yang kesembilan (itu) beberapa kalimat yang dinamakan (akan dia) kalimat (akan) isem-isem fi’il. (Bermula) sebagiannya (kalimat) (it) yang merafa’ ia (sebagian) dan (bermula) sebagiannya (kalimat) (itu) yang menashab ia (sebagain). Dan (bermula) dianya (isem-isem fi’il ) (itu) Sembilan segala kalimat.


I’rab :
وَ          : Huruf Isti’naf
النَّوْعُ    : Mubtada’. Hukum mubtada’ marfu’.Alamat rafa’ dhammah yang dhahir pada akhirnya, karena isem mufrad.Hukum isem mufrad dirafa’ dengan dhammah, dinashab dengan fatah dan dijar dengan kasrah.
النَّوْعُ    : Maushuf.
 التَّاسِعُ  : Disifatkan kepada اَلنَّوْعُ. Hukum sifat mengikuti mausuf, disifat kepada yang marfu’, marfu’.Alamat rafa’ dhammah yang dhahir pada akhirnya, karena isem mufrad.Hukum isem mufrad dirafa’ dengan dhammah, dinashab dengan fatah dan dijar dengan kasrah.
كَلِمَاتٌ  : Khabar mubtada’. Hukum khabar mubtada marfu’.Alamat rafa’ dhammah yang dhahir pada akhirnya, karena jamak mu’annas yang salim.Hukum jamak muannas yang salim dirafa’ dengan dhammah, dinashab dengan kasrah dan dijar dengan kasrah.
تُسَمَّى: Fi’il mudhari’ majhul yang  marfu’ karena sunyi dari pada amil naashib dan amil jaazim. Alamat rafa’ dhammah yang ditakdirkan. Karena fi’il mudhari’ mu’tal ي. Hukum fi’il mudhari’ mu’tal ي dirafa’ dengan takdir, dinashab dengan fatah dan dijazam dengan takdir. Tugas fi’il majhul yang merafa’ na-ib fa-il dan menashab maf’ul. Na-ib fa-ilnya dhamer yang ada didalamnya. Takdirnya هِيَ.
أَسْمَآءَ   : Maf’ul. Hukum maf’ul manshub. Alamat nashab fatah yang dhahir pada akhirnyan, karena jamak taksir. Hukum jama’ taksir dirafa’ dengan dhammah, dinashab dengan fatah dan dijar dengan kasrah.
أَسْمَآءَ   : Mudhaf
الأَفْعَالِ : Mudhaf  Ilaih. Hukum mudhaf ilaih majrur dengan mudhaf. Alamat jar kasrah    yang dhahir pada akhirnya. Karena jamak taksir. Hukum jama’ taksir dirafa’ dengan dhammah, dinashab dengan fatah dan dijar dengan kasrah.

بَعْضُ : Mubtada. Hukum mubtada marfu’. Alamat rafa’ dhammah yang dhahir pada akhirnya, karena isem mufrad. Hukum isem mufrad dirafa’ dengan dhammah, dinashab dengan fatah dan dijar dengan kasrah.
بَعْضُMudhaf
هَا     :  Isem dhamer. Dibina atas sukun pada mahal jar majrur dengan idhafah.
 تَرْفَعُ : Fi’il mudhari’ ma’ruf yang muta’addi dan marfu’ karena sunyi dari pada amil naashib dan amil jaazim. Alamat rafa’ dhammah yang dhahir pada akhirnya. Karena fi’il mudhari’ shahih akhir. Hukum fi’il mudhari’ shahih akhir dirafa’ dengan dhammah, dinashab dengan fatah dan dijazam dengan sukun.Tugas fi’il ma’ruf yang muta’addi merafa’ fa-il dan menashab maf’ul. Fa-ilnya dhamer yang ada didalamnya. Takdirnya هي.
 وَ         : Huruf isti’naf
بَعْضُ : Mubtada. Hukum mubtada marfu’. Alamat rafa’ dhammah yang dhahir pada akhirnya, karena isem mufrad. Hukum isem mufrad dirafa’ dengan dhammah, dinashab dengan fatah dan dijar dengan kasrah.
بَعْضُMudhaf
هَا     :  Isem dhamer. Dibina atas sukun pada mahal jar majrur dengan idhafah.
  تَنْصِبُ: Fi’il mudhari’ ma’ruf yang muta’addi dan marfu’ karena sunyi dari pada amil naashib dan amil jaazim. Alamat rafa’ dhammah yang dhahir pada akhirnya. Karena fi’il mudhari’ shahih akhir. Hukum fi’il mudhari’ shahih akhir dirafa’ dengan dhammah, dinashab dengan fatah dan dijazam dengan sukun.Tugas fi’il ma’ruf yang muta’addi merafa’ fa-il dan menashab maf’ul. Fa-ilnya dhamer yang ada didalamnya. Takdirnya هي.
وَ          : Huruf isti’naf.
هِيَ      : Isem dhamer mufradah ghaibah. Dibina atas fatah pada mahal rafa’, mubtada’.
تِسْعَةُ    : Khabar mubtada’. Hukum khabar mubtada marfu’.Alamat rafa’ dhammah yang dhahir pada akhirnya, karena isem mufrad.Hukum isem mufrad dirafa’ dengan dhammah, dinashab dengan fatah dan dijar dengan kasrah.
     تِسْعُ: Mudhaf
كَلِمَاتٍ   :Mudhaf  Ilaih. Hukum mudhaf ilaih majrur dengan mudhaf. Alamat jar kasrah    yang dhahir pada akhirnya. Karena jamak muannas yang salim. Hukum jama’ muannas yang salim dirafa’ dengan dhammah, dinashab dengan kasrah dan dijar dengan kasrah.


اَلنَّاصِبَةُ  مِنْهَا  سِتُّ  كَلِمَاتٍ : رُوَيْدَ  وَ بَلْهَ  وَ دُوْنَكَ  وَ عَلَيْكَ وَ هَاءَ وَ حَيَّهَلْ
Terjemahan :
(Bermula) yang menashab (sebagian) dari padanya (Sembilan) (itu) enam segala kalimat. (mana-mana enam kalimat) رُوَيْدَ (Tangguhkan) dan بَلْهَ (tinggalkan) dan دُوْنَكَ (ambillah) dan   عَلَيْكَ (selalulah) dan هَاءَ (ambillah) dan  حَيَّهَلْ  (datangkanlah).

I’rab :
اَلنَّاصِبَةُ      : Mubtada. Hukum mubtada marfu’. Alamat rafa’ dhammah yang dhahir pada akhirnya, karena isem mufrad. Hukum isem mufrad dirafa’ dengan dhammah, dinashab dengan fatah dan dijar dengan kasrah.
من       : Huruf jar.
ها         :Isem dhamir mufradah ghaibah. Dibina atas sukun pada mahal jar majrur dengan min.

سِتُّ     : Khabar mubtada’. Hukum khabar mubtada marfu’.Alamat rafa’ dhammah yang dhahir pada akhirnya, karena isem mufrad.Hukum isem mufrad dirafa’ dengan dhammah, dinashab dengan fatah dan dijar dengan kasrah.
     سِتُّ: Mudhaf
كَلِمَاتٍ  :  Mudhaf  Ilaih. Hukum mudhaf ilaih majrur dengan mudhaf. Alamat jar kasrah    yang dhahir pada akhirnya. Karena jamak muannas yang salim. Hukum jama’ muannas yang salim dirafa’ dengan dhammah, dinashab dengan kasrah dan dijar dengan kasrah.
رُوَيْدَحَيَّهَلْ   : Isem عَلَى سَبِيْلِ الْحِكَايَةِ . Dibina atas مَا كَانَ عَلَيْهِpada mahal rafa’ dibadal kepada سِتُّ.

وَ الرَّافِعَةُ  مِنْهَا  ثَلَاثُ كَلِمَاتٍ : هَيْهَاتَ وَ شَتَّانَ  وَ سَرْعَانَ
Terjemahan :
Dan (Bermula) yang merafa’ (sebagian) dari padanya (Sembilan) (itu) tiga segala kalimat. (mana-mana tiga) هَيْهَاتَ (jauh) dan شَتَّانَ (berpisah) dan سَرْعَانَ (cepat).
اَلرَّافِعَةُ  : Mubtada. Hukum mubtada marfu’. Alamat rafa’ dhammah yang dhahir pada akhirnya, karena isem mufrad. Hukum isem mufrad dirafa’ dengan dhammah, dinashab dengan fatah dan dijar dengan kasrah.
من     : Huruf jar.
ها      :Isem dhamir mufradah ghaibah. Dibina atas sukun pada mahal jar majrur dengan min.

ثَلَاثُ   : Khabar mubtada’. Hukum khabar mubtada marfu’.Alamat rafa’ dhammah yang dhahir pada akhirnya, karena isem mufrad.Hukum isem mufrad dirafa’ dengan dhammah, dinashab dengan fatah dan dijar dengan kasrah.
     ثَلَاثُ: Mudhaf
 كَلِمَاتٍ    :  Mudhaf  Ilaih. Hukum mudhaf ilaih majrur dengan mudhaf. Alamat jar kasrah    yang dhahir pada akhirnya. Karena jamak muannas yang salim. Hukum jama’ muannas yang salim dirafa’ dengan dhammah, dinashab dengan kasrah dan dijar dengan kasrah.

هَيْهَاتَسَرْعَانَ  : Isem عَلَى سَبِيْلِ الْحِكَايَةِ . Dibina atas مَا كَانَ عَلَيْهِpada mahal rafa’ dibadal kepada ثَلَاثُ.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

close