Selasa, 14 April 2015

Macam-macam Masdar

Kalimat masdar banyak sekali terdapat dalam kalam Arabiya. Masdar-masdar itu juga banyak macamnya dengan kandungan makna yang beragam dan berbeda. Macam-macam masdar itu adalah:

1.   Mashdar al-Ashli
Masdar pada umumnya, tanpa makna tambahan, tidak dimulai dengan “mim” ziyadah dan tidak diakhiri dengan “ya” betasydid serta ta marbuthah.
Contoh:
ضربا + فتحا
(Pukulan + buka)

2.   Masdar al-Mimi
Masdar yang diawali dengan “mim” ziyadah
Wazannya dari fi’il tsulasi adalah
 مَفْعَل dan مَفْعِل
Contoh:
 مَضرَب dan مَوْعِد
(Pukulan dan janji)

Wazannya dari fi’il yang lebih dari tiga huruf adalah sama dengan wazan isem maf’ulnya.
Contoh :
 مُرْتَقَب
(intip)


3.   Masdar al-Marrah
Masdar yang dibuat untuk menunjukkan berapa kali terjadinya perbuatan.
Wazannya dari tsulasi adalah
 فَعْلَة
Contoh:
ضَرْبَة
(satu kali pukul)

Wazannya dari fi’il yang lebih dari tiga huruf adalah dengan menambah “ta” marbuthah dari masdar Ashli.
Contoh:
اِنْطِلاَقَة
(satu kali pergi)

4.   Masdar al-Hai’ah
Masdar yang dibuat untuk menunjukkan bagaimana bentuk dan cara terjadinya perbuatan.
Wazan tsulasinya adalah
فِعْلة
Contoh:
مِشْيَة
(cara berjalan)
Tidak ada masdar hai’ah pada selain tsulasi.

5.   Masdar as-Shina’i
Masdar shina’I adalah masdar yang dibuat dari kalimat apa saja dengan menambahkan “ya” bertasydid dan “ta” marbuthat diakhirnya.
Contoh:
الإِنسانية


Lihat:
Abbas Hasan, an-Nahwu al-Waafi, (Daar al-Ma’arif, t.t), juz, 3, hal. 182
"المصدر الأصلي"، وهو ما يدل على معنى مجرد، وليس مبدوءًا "بميم" زائدة، ولا مختومًا بياء مشددة زائدة، بعدها تاء تأنيث مربوطة؛
“Masdar al-Ashli adalah masdar yang menunjukkan kepada makna ashal kalimat, tidak dimulai dengan “Mim” tambahan dan tidak diakhiri dengan “ya” bertasydid yang diiringi oleh “ta” marbuthah.

Said al-Afghani, Al-Mujiz Fii Qawaid al-Lughah al-Arabiyah, (Bairut: Daar al-Fikri, 2003), hal. 166 – 167.

أنواع المصادر:
1-           المصدر الميمي: يبدأُ بميم زائدة وهو من الثلاثي على وزن "مَفعل" ..
أَما المثال الواوي المحذوف الفاء في المضارع مثل "وعد" فمصدره الميمي على "مفْعِل" مثل موعد.
ومن غير الثلاثي يكون المصدر الميمي على وزن اسم المفعول
2- مصدر المرة: يصاغ للدلالة على عدد وقوع الفعل وهو من الثلاثي على وزن "فَعلة" ….
ويصاغ من غير الثلاثي بإضافة تاءٍ إلى المصدر
3- مصدر الهيئة: يصاغ للدلالة على الصورة التي جرى عليها الفعل، وهو من الثلاثي على وزن "فِعْلة"
4- المصدر الصناعي: يشتق من الكلمات مصدر بزيادة ياءٍ مشددة على آخره بعدها تاء،

“macam-macam masdar: 1) masdar mimi, yaitu masdar yang dimulai dengan mim tambahan. Wazan tsulasinya adalah “maf’al”….. Adapun bina misal yang fa fi’ilnya wau yang dibuang pada mudhari’ seperti “wa’ada” masdar miminya adalah wazan “mif’al”. wazan masdar mimi pada selain tsulasi adalah wazan isem maf’ulnya. 2) masdar marrah, yaitu masdar yang dibuat untuk menunjukkan jumlah berapa kali terjadinya perbuatan. Wazan tsulasinya adalah “fa’lah” …… masdar marrah selain tsulasi adalah masdar biasa dengan menambahkan ta marbuthah diakhirnya. 3) masdar hai’ah, yaitu masdar yang dibuat untuk menunjukkan bentuk dan cara terjadinya perbuatan. Wazan tsulasinya adalah “fi’lah”. 4) masdar shina’I, yaitu masdar yang musytaq dari kalimat-kalimat dengan menambah “ya” bertasydid yang disertai “ta” marbuthah di akhirnya.”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

close